Minggu, 06 April 2014

Ketika Salju Tak Lagi Turun di Amerika


Curah salju yang turun di wilayah kutub diproyeksikan meningkat, namun curah salju di wilayah lain akan terus berkurang. Kondisi ini terungkap dalam beritaPrinceton University yang dirilis Jum’at (22/2).
Proyeksi ini bersumber dari model iklim terbaru yang dikembangkan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Geophysical Fluid Dynamics Laboratory (GFDL) yang kemudian dianalisis oleh ilmuwan di GDFL dan tim dari Princeton University.
Menurut para ahli, turunnya volume salju ini akan menimbulkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Amerika bagian barat yang mengandalkan es yang mencair sebagai sumber air tawar mereka. Hasil penelitian ini telah diterbitkan di Journal of Climate.
Model penelitian NOAA mengindikasikan, curah salju akan menurun di sebagian besar wilayah bumi akibat efek pemanasan global yang dipicu oleh kenaikan emisi CO2 yang konsentrasinya kini telah berlipat ganda.
Hasil pengamatan NOAA menunjukkan, konsentrasi CO2 di atmosfer telah naik hingga 40% dibanding level pertengahan abad ke-19. Konsentrasi CO2 ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 200% pada akhir abad ini. Di Amerika Utara, penurunan curah salju terbesar akan terjadi di wilayah pesisir timur laut, di daerah pegunungan, serta di wilayah barat laut Pasifik. Wilayah pesisir Virginia hingga Maine, juga wilayah pantai Oregon dan Washington, hanya akan mendapatkan curah salju kurang dari separuh curah salju saat ini.
Yang menarik, menurut tim peneliti, kondisi ini tidak berlaku pada daerah yang sangat dingin. Curah salju di wilayah yang sangat dingin, justru akan naik karena udara yang hangat menyimpan kelembapan yang tinggi, yang akan meningkatkan curah salju di wilayah tersebut.
Tim peneliti menemukan, wilayah di sekitar benua Arktika dan Antartika akan memeroleh curah salju lebih banyak. Puncak pegunungan tertinggi seperti di pengunungan Himalaya bagian barat laut, pegunungan Andes dan wilayah Yukon juga akan mendapatkan curah salju yang tinggi saat emisi CO2 berlipat ganda.
Penemuan baru ini bertentangan dengan sejumlah model iklim lain yang meramalkan penurunan curah salju di wilayah Arktika dan Antartika. Namun benang merah dari hasil penelitian ini terlihat sangat jelas, jika nanti tak ada lagi salju yang turun di kota-kota di Amerika, seperti di Washington misalnya, peningkatan emisi gas rumah kaca adalah penyebabnya.

0 komentar:

Posting Komentar